BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Musik daerah atau musik tradisional adalah musik yang
lahir dan berkembang didaerah- daerah di
seluruh Indonesia. Ciri khas pada jenis musik ini teletak pada isilagu dan
instrumen (alat musiknya). Musik tradisi memiliki karakteristik khas,
yaknisyair dan melodinya menggunakan
bahasa dan gaya daerah setempat. Indonesiaadalah sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau yang
terbentang dari Papuahingga Aceh. Dari
sekian banyaknya pulau beserta dengan masyarakatnya
tersebutlahir, tumbuh dan berkembang.
Seni tradisi yang merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari masyarakat pendukungnya. Hampir
diseluruh wilayah Indonesia mempunyai seni musik tradisional yang khas.
Keunikan
tersebut bisa
dilihat dari teknik
permainannya, penyajiannya maupunbentuk/organologi instrumen musiknya. Hampir seluruh seni tradisional Indonesiamempunyai
semangat kolektivitas yang tinggi sehingga dapat dikenali karakter khasorang/masyarakat
Indonesia, yaitu ramah dan sopan. Namun berhubung denganperjalanan
waktu dan semakin ditinggalkanya spirit dari seni tradisi tersebut, karekter kita semakin berubah dari sifat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaanmenjadi
individual/egoistis. begitu banyaknya seni tradisi yang
dimiliki bangsaIndonesia, maka untuk lebih mudah mengenalinya dapat di golongkan menjadibeberapa
kelompok yaitu alat musik/instrumen perkusi, petik dan gesek
Maksud dan Tujuan
Mengetahui pengertian music tradisional
Mengatahui sejarah perkembangan musik
tradisional
Mengetahu alat-alat musik tradisional
Mengetahui manfaat musik tradisional
BAB II
PEMBAHASAN
MUSIK TRADISIONAL INDONESIA
Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun
temurun, dipertahankan sebagai sarana hiburan. Tiga komponen yang saling
mempengaruhi di antaranya Seniman, musik itu sendiri dan masyarakat penikmatnya.
Sedangkan maksudnya untuk memper-satukan persepsi antara
pemikiran seniman dan masyarakat tentang usaha bersama dalam mengembangkan dan
melestarikan seni musik tradisional. Menjadikan musik trasidional sebagai
perbendaharaan seni di masyarakat sehingga musik tradisional lebih menyentuh
pada sektor komersial umum.
Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara
turun temurun, dipertahankan sebagai sarana hiburan. Tiga komponen yang saling
mempengaruhi di antaranya Seniman, musik itu sendiri dan masyarakat
penikmatnya. Sedangkan maksudnya untuk memper-satukan persepsi antara pemikiran
seniman dan masyarakat tentang usaha bersama dalam mengembangkan dan
melestarikan seni musik tradisional. Menjadikan musik trasidional sebagai
perbendaharaan seni di masyarakat sehingga musik tradisional lebih menyentuh
pada sektor komersial umum.
Pengertian
Musik Tradisional atau Musik Nusantara
Musik Nusantara adalah seluruh musik yang berkembang di
Nusantara ini, yang menunjukkan atau menonjolkan ciri keindonesiaan, baik dalam
bahasa maupun gaya melodinya. Musik Nusantara terdiri dari musik tradisi
daerah, musik keroncong, musik dangdut, musik langgam, musik gambus, musik
perjuangan, dan musik pop.
Sejarah Perkembangannya
Sejarah Musik Nusantara terdapat tahapan-tahapan
perkembangan musik Indonesia (nusantara). tahapan tersebut adalah sebagai
berikut.
Masa sebelum masuknya pengaruh Hindu- Buddha
Pada masa ini, musik dipakai sebagai bagian dari kegiatan
ritual masyarakat. Dalam beberapa kelompok, bunyi- bunyian yang dihasilkan oleh
anggota badan atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Instrumen
atau alat musik yang digunakan umumnya berasal dari alam sekitarnya.
Masa setelah masuknya pengaruh Hindu- Buddha
Pada masa ini, berkembanglah musik- musik istana (khususnya
di Jawa). saat itu, musik tidak hanya dipakai sebagai bagian ritual saja,
tetapi juga dalam kegiatan- kegiatan keistanaan (sebagai sarana hiburan para
tamu raja). Musik istana yang berkembang adalah musik gamelan. Musik gamelan
terdiri dari 5 kelompok, yaitu kelompok balungan, kelompok blimbingan, kelompok
pencon, kelompok kendang,dan kelompok pelengkap.
Masa setelah masuknya pengaruh Islam
Selain berdagang dan menyebarkan agama islam, para pedagang
arab juga memperkenalkan musik mereka. Alat musik mereka berupa gambus &
rebana. dari proses itulah muncul orkes- orkes gambus di nusantara (Indonesia)
hingga saat ini.
Masa Kolonialisme
Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh
besar dalam perkembangan musik Indonesia. Para pendatang ini memperkenalkan
berbagai alat musik dari negeri mereka, misalnya biola, selo (cello), gitar,
seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun membawa sistem solmisasi dalam
berbagai karya lagu. Itulah masa- masa perkembangan musik modern Indonesia.
Saat itu,para musisi Indonesia menciptakan sajian musik yang merupakan
perpaduan musik barat dan musik Indonesia . Sajian musik itu dikenal sebagai
musik keroncong.
Masa Kini
Seiring dengan masuknya media elektronik ke
Indonesia,masukpula berbagai jenis musik barat, seperti pop, jazz, blues, rock,
dan R&B. demikian pula dengan musik- musik negeri India yang banyak dibawa
melalui film- filmnya. Dari perkembangan ini, terjadi perpaduan antara musik
asing dengan musik Indonesia. Musik India mengalami perpaduan dengan musik
melayu sehingga menghasilkan jenis musik dangdut. Maka, muncul pula berbagai
musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock, dan R&B. Berkembang
pula jenis musik yang memadukan unsur kedaerahan Indonesia dengan unsur musik
barat, terutama alat- alat musiknya. Jenis musik ini sering disebut musik
etnis.
Secara umum, musik tradisional
memiliki ciri khas sebagai berikut :
- Dipelajari Secara Lisan
Sebagai bagian dari kebudayaan,
musik daerah diwariskan secara turun temurun. Proses pewarisan musik ini
biasanya dilakukan secara lisan. Generasi tua mengajarkan komposisi musik
daerah kepada generasi muda. Anak-anak itu akan meneruskannya pula kepada
anak-anak mereka. Demikian seterusnya, sehingga tradisi musik tersebut tetap
dikenal oleh masyarakat. Atau orang yang telah mahir memainkan instrumen
musiknya atau terampil menyanyikan lagu-lagu daerah akan memberikan contoh
kepada pengikutnya untuk kemudian ditirukan. Orang yang belajar harus
menghapalkannya tanpa ada catatan. Dengan terus berlatih, ia akan menguasai
semakin banyak lagu dan teknik.
- Tidak Memiliki Notasi
Proses pembelajaran yang berlangsung
secara lisan membuat partitur (naskah musik) menjadi suatu hal yang tidak
terlalu penting. Oleh karena itu, sangat lazim jika musik tradisional daerah
tidak memiliki partitur notasi tertentu. Walau demikian, ada beberapa daerah
yang memiliki notasi musik seperti di Pulau Jawa dan Bali. Namun, notasi ini
tetap tidak memiliki partitur, tapi dipelajari secara lisan. Sebenarnya, hal
ini dikemudian hari dapat menimbulkan masalah. Jika orang-orang yang belajar
tentang kesenian itu semakin sedikit atau malah tidak ada, kesenian tersebut
bisa punah. Tanpa catatan tertulis, orang lain tidak bisa melestarikannya.
- Bersifat Informal
Musik Tradisional sangat lazim
digunakan sebagai suatu bentuk ekspresi masyarakat. Musik ini banyak digunakan
dalam kegiatan rakyat biasa sehingga bersifat lebih sederhana dan informal /
santai. Hanya jika digunakan di kalangan istana saja jenis musik ini menjadi
lebih kompleks dan formal / serius.
- Pemainnya Tidak Terspesialisasi
Sistem yang dikembangkan dalam
proses belajar instrumen musik daerah biasanya bersifat generalisasi. Pemain
musik tradisional belajar untuk dapat memainkan setiap instrumen yang ada dalam
suatu jenis musik daerah. Mereka akan belajar memainkan instrumen mulai dari
yang termudah sampai yang terumit. Jadi, pemain musik daerah yang sudah mahir
mempunyai kemampuan untuk memainkan semua instrumen musik tersebut.
- Syair Lagu Berbahasa Daerah
Selain syair yang menggunakan bahasa
daerah, musik tradisional juga menggunakan alunan melodi dan irama yang
menunjukkan ciri khas kedaerahan. Misalnya, syair lagu dari daerah Jawa .
Alunan melodinya pun menggunakan nada-nada dari tangga nada pelog dan slendro.
Contoh lainnya, syair lagu dari daerah Jakarta umumnya berbahasa Betawi dan
alunan melodinya tersusun atas tangga-tangga nada diatonis.
- Lebih Melibatkan Alat Musik Daerah
Umumnya, permainan musik dalam
lagu-lagu daerah di Indonesia dibawakan dengan alat-alat musik khas dari
daerah-daerah itu sendiri. Contoh, lagu -lagu daerah Jawa umumnya diiringi oleh
alat musik khas Jawa, yaitu gamelan. Contoh lainnya, lagu-lagu daerah Sulawesi
Utara umumnya diiringi alat musik khas Sulawesi Utara, yaitu Kulintang.
- Merupakan Bagian dari Budaya Masyarakat
Musik tradisional merupakan salah
satu bentuk kebudayaan yang berkembang di dalam kehidupan masyarakat. Oleh
karena itu, setiap ciri kebudayaan masyarakat Sang Penciptanya pasti sudah
melekat erat didalamnya. Musik daerah merupakan salah satu bentuk gambaran
kebudayaan suatu daerah, selain tarian, pakaian, dan adat kebiasaan lainnya.
Melalui musik daerah, kita dapat mengenali daerah asal musik itu dan ciri
budaya masyarakatnya. Misalnya : ketika kita mendengarkan permainan gamelan
Jawa kita akan langsung mengetahui kalau itu adalah musik daerah Jawa Tengah, bukan
Sunda. Kita dapat mengenalinya lewat karakter permainan gamelan terutama lewat
suara, irama, dan lagunya. Karakter inilah yang menggambarkan ciri khas adat
Jawa. Salah satu contohnya adalah irama musik gamelan Jawa yang umumnya
terdengar melantun halus dan lembut. Hal ini menunjukkan budaya orang Jawa yang
menekankan tutur kata yang halus, ramah, dan sopan.
Macam-Macam
Alat Musik Tradisional
Instrumen Musik Perkusi
Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik yang
teknik permainannya di pukul, baik menggunakan tangan maupun stik. Dalam hal
ini beberapa instrumen musik yang tergolong dalam alat musik perkusi adalah,
Gamelan, Arumba, Kendang, kolintang, tifa, talempong, rebana, bedug, jimbe dan
lain sebagainya.
Gamelan
Gamelan adalah alat musik yang terbuat dari bahan logam.
Gamelan berasal dari daerah Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur juga di
Jawa Barat yang biasa disebut dengan Degung dan di Bali (Gamelan Bali). Satu
perangkat gamelan terdiri dari instrumen saron, demung, gong, kenong, slenthem,
bonang dan beberapa instrumen lainnya. Gamelan mempunyai nada
pentatonis/pentatonic.
Talempong
Talempong adalah seni musik tradisi dari
Minangkabau/Sumatera Barat. Talempong adalah alat musik bernada diatonis (do,
re, mi, fa, sol, la, ti, do)
Kolintang
Kolintang atau kulintang berasal dari daerah Minahasa/
Sulawesi Utara. Kolintang mempunyai tangga nada diatonis/diatonic yang semua
instrumennya terdiri dari bas, melodis dan ritmis. Bahan dasar untuk membuat
kulintang adalah kayu. Cara untuk memainkan alat musik ini di pukul dengan
menggunakan stik.
Arumba
Arumba (alunan rumpun bambu) berasal dari daerah Jawa Barat.
Arumba adalah alat musik yang terbuat dari bhan bambu yang di mainkan dengan
melodis dan ritmis. Pada awalnya arumba menggunakan tangga nada pentatonis
namun dalam perkembangannya menggunakan tangga nada diatonis.
Kendang
Kendang adalah sejenis alat musik perkusi yang membrannya
berasal dari kulit hewan. Kendang atau gendang dapat dijumpai di banyak wilayah
Indonesia. Di Jawa barat kendang mempunyai peraanan penting dalam tarian
Jaipong. Di Jawa Tengah, Bali, DI Yogyakarta, Jawa timur kendang selalu
digunakan dalam permainan gamelan baik untuk mengiringi, tari, wayang,
ketoprak. Tifa adalah alat musik sejenis kendang yang dapat di jumpai di daerah
Papua, Maluku dan Nias. Rebana adalah jenis gendang yang ukuran bervariasai
dari yang kecil hingga besar. Rebana adalah alat musik yang biasa di gunakan
dalam kesenian yang bernafaskan Islam. Rebana dapat di jumpai hampir di
sebagian wilayah Indonesia.
Instrumen Musik Petik
Kecapi adalah alat musik petik yang berasal dari daerah Jawa
Barat. Bentuk organologi kecapi adalah sebuah kotak kayu yang diatasnya
berjajar dawai/senar, kotak kayu tersebut berguna sebagai resonatornya. Alat
musik yang menyerupai Kecapi adalah siter dari daerah Jawa tengah.
Sasando adalah alat musik petik berasal dari daerah Nusa
tenggara timur (Timor) kecapi ini terbuat dari bambu dengan diberi dawai/senar
sedangkan untuk resonasinya di buat dari anyaman daun lontar yang mempunyai
bentuk setengah bulatan.
Sampek (sampe/sapek) adalah alat musik yang bentuknya
menyerupai gitar berasal dari daerah kalimantan. Alat musik ini terbuat dari
bahan kayu yang di penuhi dengan ornamen/ukiran yang indah. Alat musik petik
lainnya yang bentuknya menyerupai sampek adalah Hapetan daerah Tapanuli, Jungga
dari daerah Sulawesi Selatan.
Instrumen Musik Gesek
Instrumen musik tradisional yang menggunakan teknik
permainan digesek adalah Rebab. Rebab berasal dari daerah Jawa barat, Jawa
Tengah, Jakarta (kesenian betawi). Rebabb terbuat dari bahan kayu dan
resonatornya ditutup dengan kulit tipis, mempunyai dua buah senar/dawai dan
mempunyai tangga nada pentatonis. Instrumen musik tradisional lainnya yang
mempunyai bentuk seperti rebab adalah Ohyan yang resonatornya terbuat dari
tempurung kelapa, rebab jenis ini dapat dijumpai di bali, Jawa dan kalimantan
selatan.
Instrumen Musik Tiup
Suling adalah instrumen musik tiup yang terbuat dari bambu.
hampir semua daerah di indonesia dapat dijumpai alat musik ini. Saluang adalah
alat musik tiup dari Sumatera Barat, serunai dapat dijumpai di sumatera utara,
Kalimantan. Suling Lembang berasal dari daerah Toraja yang mempunyai panjang
antara 40-100cm dengan garis tengah 2cm.
Tarompet, serompet, selompret adalah jenis alat musik tiup
yang mempunyai 4-6 lubang nada dan bagian untuk meniupnya berbentuk corong.
Seni musik tradisi yang menggunakan alat musik seperti ini adalah kesenian
rakyat Tapanuli, Jawa Barat, Jawa Timur, Madura, Papua.
Musik Keroncong
Secara umum, musik keroncong memiliki harmoni musik dan
improvisasi yang sangat terbatas. Umumnya lagu- lagunya memiliki bentuk dan
susunan yang sama. Syair- syairnya terdiri atas beberapa kalimat (umumnya 7
kalimat) yang diselingi dengan permainan alat musik.
Musik Dangdut
Musik dangdut merupakan hasil perpaduan antara musik India
dengan musik Melayu, musik ini kemudian berkembang dan menampilkan cirinya yang
khas dan berbeda dengan musik akarnya. Ciri khas musik ini terletak pada
pukulan alat musik tabla (sejenis alat musik perkusi yang menghasilkan bunyi
ndut). Selain itu, iramanya ringan, sehingga mendorong penyanyi dan
pendengarnya untuk mengerakkan anggota badannya. Lagunya pun mudah dicerna,
sehingga tidak susah untuk diterima masyarakat.
Musik Perjuangan
Musik ini lahir dari kondisi masyarakat Indonesia yang
sedang terjajah oleh bangsa asing. Dengan menggunakan musik, para pejuang
berusaha mengobarkan semangat persatuan untuk bangkit melawan penjajah. Syair-
syair yang diciptakan pada masa itu, umumnya berisi ajakan untuk berjuang,
ajakan untui berkorban demi tanah air, dan sebagainya. Irama musiknya pun
dibuat cepat dan semangat, serta diakhiri dengan semarak.
Musik Populer (pop)
Musik ini memiliki ciri, antara lain penggunaan ritme yang
terasa bebas dengan mengutamakan permainan drum dan gitar bas. Komposisi
melodinyajuga mudah dicerna. Biasanya, para musisinya juga menambahkan variasi
gaya yang beraneka ragam untuk menambah daya tarik dan penghayatan pendengar
atau penontonnya. Musik pop dibedakan menjadi musik pop anak- anak dan musik
pop dewasa.
Fungsi
Musik (tradisional)
Fungsi Individual
Melalui musik seseorang dapat mengungkapkan atau
mengekspresikan gejolak jiwa, perasaan, atau kegalauan yang terpendam dalam
dirinya. Melalui syair lagu yang diubahnya, seniman musik dapat mengkritik atau
memprotes kondisi yang ada dilingkungannya, serta dapat pula mengungkapkan rasa
cinta dan kekagumannya terhadap sesame manusia, alam, dan sang pencipta. Jadi
seni apapun termasuk seni musik yang dapat dipakai sebagai media ekspresi yang
dapat membaerikan kepuasan batin bagi pencipanya.
Fungsi Sosial
Musik memiliki peran yang besar dalam kehidupan manusia. Hal
itu dapat kita saksikan dimana musik sering diperdengarkan pada sebuah upacara
adat, upacara kenegaraan, penyambutan tamu, pesta, dan lain-lain. Apakah yang
akan terjadi apabila suatu pesta rakyat tanpa musik? Tentunya pesta itu tidak
akan meriah. Sebuah pertunjukan tari akan kacau apabila secara tiba-tiba musik
yang mengiringinya berhenti ditengah jalan. Hal yang sama akan terjadi pada
gereja tanpa lonceng atau litany, atau masjid tanpa bedug. Hal tersebut
tentunya akan kehilangan roh kekhidmatannya.
Bagi masyarakat, kehadiran seni musik memiliki bermacam-macam fungsi social, diantaranya sebagai berikut.
Bagi masyarakat, kehadiran seni musik memiliki bermacam-macam fungsi social, diantaranya sebagai berikut.
Media Rekreasi atau Hiburan
Sebuah pagelaran musik ternyata mampu menciptakan kondisi
tertentu yang bersifat penyegaran dan pembaruan kondisi yang telah ada. Dalam
hal ini, musik memasuki psikologi kegembiraan massa sehingga mampu menghilagkan
perasaan jenuh dan bosan terkurung dalam kerutinan kehidupan. Melalui syair dan
iringan musik, kita dapat menikmati keindahannya.
Media Komunikasi
Selain menggunakan bahasa verbal atau visual, jalinan
komunikasi antaretnis, bahkan antarnegara bisa dilakukan dengan seni musik.
Saat ini terdapat fenomena baru dalam mempertemukan karya pemusik tradisional
dengan pemusik modern yang disebut dengan kolaborasi. Melaliu bahasa musik,
syair lagu serta alunan musik, pesan-pesan tertentu dapat disampaikan dengan
lebih indah.
Media Pendidikan
Diantara tujuan pendidikan adalah membentuk manusia berbudi
pekerti luhur. Secara filosofis titik tekannya adalah obyek nilai dan moral
pada diri anak tersebut. Seni dapat dimanfaatkan untuk membimbing dan mendidik
mental serta tingkah laku seseorng agar berubah menjadi kondisi yang lebih
baik, antara lain memperhalus perasaan, bersikap santun, berprilaku lemah
lembut, bermoral mulia, dan berbudi pekerti luhur.
Media Pemujaan
Musik (vocal) memainkan peranan penting alam kegiatan
beribadah atau kegiatan keagamaan, seperti pemujaan kepada kepada sang Pencipta
seperti yang dilakukan di Pura, Gereja, atau Masjid. Dalam agama islam,
lagu-lagu pujian banyak diiringi dengan pukulan rebana, sedangkan di Gereja
didiringi dengan piano, gitar atau alat msik lainnya.
Ragam Musik Nusantara
Ragam musik di Indonesia dapat dibedakan atas musik tradisi,
musik keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.
Musik Daerah/Tradisional
Musik daerah atau musik tradisional adalah musik yang lahir
dan berkembang di daerah- daerah di seluruh Indonesia. Ciri khas pada jenis
musik ini teletak pada isi lagu dan instrumen (alat musiknya). Musik tradisi
memiliki karakteristik khas, yakni syair dan melodinya menggunakan bahasa dan
gaya daerah setempat. Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari ribuan
pulau yang terbentang dari Papua hingga Aceh. Dari sekian banyaknya pulau
beserta dengan masyarakatnya tersebut lahir, tumbuh dan berkembang. Seni
tradisi yang merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari masyarakat
pendukungnya.
Hampir diseluruh wilayah Indonesia mempunyai seni musik
tradisional yang khas. Keunikan tersebut bisa dilihat dari teknik permainannya,
penyajiannya maupun bentuk/organologi instrumen musiknya. Hampir seluruh seni
tradisional Indonesia mempunyai semangat kolektivitas yang tinggi sehingga
dapat dikenali karakter khas orang/masyarakat Indonesia, yaitu ramah dan sopan.
Namun berhubung dengan perjalanan waktu dan semakin ditinggalkanya spirit dari
seni tradisi tersebut, karekter kita semakin berubah dari sifat yang menjunjung
tinggi nilai-nilai kebersamaan menjadi individual/egoistis. begitu banyaknya
seni tradisi yang dimiliki bangsa Indonesia, maka untuk lebih mudah mengenalinya
dapat di golongkan menjadi beberapa kelompok yaitu alat musik/instrumen
perkusi, petik dan gesek.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat
secara turun temurun, dipertahankan sebagai sarana hiburan. Tiga komponen yang
saling mempengaruhi di antaranya Seniman, musik itu sendiri dan masyarakat
penikmatnya. Sedangkan maksudnya untuk memper-satukan persepsi antara pemikiran
seniman dan masyarakat tentang usaha bersama dalam mengembangkan dan
melestarikan seni musik tradisional. Menjadikan musik trasidional sebagai
perbendaharaan seni di masyarakat sehingga musik tradisional lebih menyentuh
pada sektor komersial umum.
Hampir diseluruh wilayah Indonesia mempunyai seni musik
tradisional yang khas. Keunikan tersebut bisa dilihat dari teknik permainannya,
penyajiannya maupun bentuk/organologi instrumen musiknya. Hampir seluruh seni
tradisional Indonesia mempunyai semangat kolektivitas yang tinggi sehingga
dapat dikenali karakter khas orang/masyarakat Indonesia, yaitu ramah dan sopan.
Namun berhubung dengan perjalanan waktu dan semakin ditinggalkanya spirit dari
seni tradisi tersebut, karekter kita semakin berubah dari sifat yang menjunjung
tinggi nilai-nilai kebersamaan menjadi individual/egoistis. begitu banyaknya
seni tradisi yang dimiliki bangsa Indonesia, maka untuk lebih mudah
mengenalinya dapat di golongkan menjadi beberapa kelompok yaitu alat
musik/instrumen perkusi, petik dan gesek.
Saran
Sebagai generasi muda, khususnya pemuda bangsa Indonesia,
hendaklah kita mengetahui dan memahami tentang music tradisional yang berasal
dari Negara tanah air kita ini. Karena music sangatlah penting untuk kehidupan
kita. Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun
temurun, dipertahankan sebagai sarana hiburan. Tiga komponen yang saling
mempengaruhi di antaranya Seniman, musik itu sendiri dan masyarakat penikmatnya.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar