Kamis, 27 Juni 2013

Magnet


MAGNET

Penemu Magnet

Diketahui nama penemu magnet adalah Magneto, dan ditemukan di daerah yang bernama Magnesia di Suatu daeraah kecil di Asia. namun banyak juga orang yang tidak mengetahui siapa penemu magnet, karena magnet sudah digunakan sejak zaman dulu.

Pengertian Magnet

Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan.
Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.
Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik pada Satuan Internasional (SI) adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber. 1 weber/m^2 = 1 tesla, yang memengaruhi satu meter persegi.

Ciri-Ciri Magnet

1.       Kutub-kutub Magnet

Semua magnet memperlihatkan ciri-ciri tertentu. Magnet memiliki dua tempat yang gaya magnetnya paling kuat. Daerah ini disebut kutub magnet. Ada 2 kutub magnet, yaitu kutub utara (U) dan kutub selatan (S). Seringkali kita menjumpai magnet yang bertuliskan N dan S. N merupakan kutub utara magnet itu (singkatan dari north yang berarti utara) sedangkan S kutub selatannya (singkatan dari south yang berarti selatan).
Magnet dapat berada dalam berbagai bentuk dan ukuran. Bentuk yang paling sederhana berupa batang lurus. Bentuk lain yang sering kita jumpai misalnya bentuk tapal kuda (ladam) dan jarum. Pada bentuk-bentuk ini, kutub magnetnya berada pada ujung-ujung magnet itu. Gambar C1 memperlihatkan berbagai bentuk magnet yang sering kita jumpai.


Gambar 1. Berbagai bentuk magnet.

Jika dua buah magnet saling didekatkan, magnet pertama akan mengerjakan gaya pada magnet kedua, dan magnet kedua mengerjakan gaya kepada magnet pertama. Gaya magnet, seperti halnya gaya listrik, berupa tarikan dan tolakan. Jika dua kutub utara didekatkan, maka keduanya tolak-menolak. Dua kutub selatan juga saling menolak. Namun, jika kutub selatan didekatkan pada kutub utara, maka kedua kutub ini akan tarik-menarik. Sehingga kita dapat membuat aturan untuk kutub magnet: kutub senama tolak-menolak, dan kutub tak senama  tarik-menarik.

 Gambar 2 Kutub magnet yang berbeda saling menarik



Gambar 3. Kutub magnet yang sejenis saling menolak

Kutub-kutub magnet selalu berpasangan yaitu kutub utara dan kutub selatan. Selama  bertahun-tahun  para ilmuwan mencoba mendapatkan satu kutub saja yang ada pada sebuah magnet. Jika sebuah magnet dipotong menjadi dua, ternyata hasilnya berupa dua magnet yang lebih kecil dan masing-masing tetap memiliki kutub utara dan selatan. Seperti halnya Gambar C3.


Gambar 4. Magnet yang dipotong-potong

2.       Medan Magnet

Walaupun gaya-gaya magnet yang terkuat terletak pada kutub-kutub magnet, gaya-gaya magnet tidak hanya berada pada kutub-kutubnya saja. Gaya-gaya magnet juga timbul di sekitar magnet. Daerah di sekitar magnet yang terdapat gaya-gaya magnet disebut medan magnet. Garis gaya magnet dapat digambarkan dengan cara menaburkan serbuk besi pada kertas yang diletakkan di atas magnet. Jika pada suatu tempat garis gaya magnetnya rapat, berarti gaya magnetnya kuat. Sebaliknya jika garis gaya magnetnya renggang, berarti gaya magnetnya lemah.

Gambar 5. Diagram garis gaya magnet dapat dibuat sesuai pola serbuk besi yang terjadi.


Gambar 6. Garis medan magnet Utara-Selatan.

Seperti halnya garis gaya listrik yang menggambarkan medan listrik, garis gaya magnet dapat menggambarkan medan magnet. Namun tidak seperti garis gaya listrik yang dapat berawal dan berakhir pada satu muatan listrik, garis gaya magnet tidak ada awal dan akhirnya. Garis gaya magnet membentuk lintasan tertutup dari kutub utara ke kutub selatan. Jadi, medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang masih bekerja gaya magnet, digambarkan oleh garis gaya magnet yang menyebar dari kutub-kutub magnet. (Sudibyo, Elok, dkk. 2008: 204-206)

Benda Yang Dapat Ditarik Oleh Magnet Dan Yang Tidak Dapat Ditarik Magnet

Benda  dapat digolongkan berdasarkan   sifatnya. Kemampuan suatu benda menarik benda lain yang berada di dekatnya   disebut   kemagnetan.  Berdasarkan  kemampuan   benda menarik benda lain dibedakan menjadi dua, yaitu benda magnet dan benda  bukan  magnet. Namun,  tidak  semua  benda yang  berada  di dekat magnet dapat ditarik. Oleh karena itu sifat kemagnetan benda dapat digolongkan menjadi:
a.       Bahan magnetik (feromagnetik), yaitu bahan yang dapat ditarik magnet dengan kuat. Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt.
b.       Bahan non magnetik
1)      Paramagnetik, yaitu bahan yang ditarik lemah oleh magnet.
Contoh: alumunium, magnesium, wolfram, platina dan kayu
2)      Diamagnetik, yaitu bahan yang ditolak oleh magnet.
Contoh: Bismuth, tembaga, emas, perak, seng, garam dapur.
Benda-benda magnetik yang bukan magnet dapat dijadikan magnet.  Benda itu ada yang  mudah  dan  ada  yang  sulit  dijadikan magnet.  Baja  sulit  untuk dibuat  magnet, tetapi  setelah  menjadi magnet sifat kemagnetannya tidak mudah hilang. Oleh karena itu, baja digunakan untuk membuat magnet tetap (magnet permanen). Besi mudah untuk dibuat magnet, tetapi jika setelah menjadi magnet  sifat kemagnetannya  mudah  hilang. Oleh  karena  itu,  besi digunakan untuk membuat magnet sementara.
Berdasarkan jenis bahan yang digunakan, magnet dapat dibedakan menjadi empat tipe:
a.       Magnet Permanen Campuran
Sifat magnet tipe ini adalah keras dan memiliki gaya tarik sangat kuat. Magnet permanen campuran dibagi menjadi:
a.       Magnet alcomax, dibuat dari campuran besi dengan almunium
b.      Magnet alnico, dibuat dari campuran besi dengan nikel
c.       Magnet ticonal, dibuat dari campuran besi dengan kobalt
b.       Magnet Permanen Keramik
Tipe magnet ini disebut juga dengan magnadur, terbuat dari serbuk ferit dan bersifat keras serta memiliki gaya tarik kuat.
c.        Magnet Besi Lunak
Tipe magnet besi lunak disebut juga stalloy, terbuat dari 96% besi dan 4% silicon. Sifat kemagnetannya tidak keras dan sementara.
d.       Magnet Pelindung
Tipe magnet ini disebut juga mumetal, terbuat dari 74% nikel, 20% besi, 5% tembaga, dan 1% mangan. Magnet ini tidak keras dan bersifat sementara.
Berdasarkan penggolongan magnet buatan diatas serta kemampuan bahan menyimpan sifat magnetnya, kita dapat menggolongkan bahan-bahan magnetic ke dalam magnet keras dan magnet lunak. Sebagai contoh bahan-bahan magnet keras ialah baja dan alcomax. Bahan ini sangat sulit untuk dijadikan magnet. Namun demikian, setelah bahan tersebut menjadi magnet, bahan-bahan magnet keras ini akan dapat menyimpan sifat magnetiknya relative sangat lama. Karena pertimbangan atau alas an itulah bahan-bahan magnet keras ini lebih banyak dipakai untuk membuat magnet tetap (permanen). Contoh pemakaiannya adalah pita kaset dan kompas. Bahan-bahan magnet lunak, misalnya besi dan mumetal, jauh lebih mudah untuk dijadikan magnet. Namun demikian, sifat kemagnetannya bersifat sementara atau mudah hilang. Itulah sebabnya, bahan-bahan magnet lunak ini banyak dipakai untuk membuat electromagnet (magnet listrik). (Budi Prasodjo, 2007: 242-243)

Cara Membuat Magnet

Pada dasarnya memagnetkan suatu bahan (besi, baja, nikel, kobalt, atau campuran) adalah mengatur posisi kutub magnet elementernya, misalnya batang besi digosok dengan magnet yang kuat. Posisi magnet elementer semula tidak teratur, saat digosok magnet yang kuat, magnet elementer akan berputar dan kutub-kutub magnet elementer yang senama akan menghadap kesatu arah. Akibatnya, batang besi atau baja tersebut akan menjadi magnet.

Beberapa cara membuat magnet antara lain:

1.        Membuat Magnet dengan Cara Menggosok


Gambar 7. Ujung terakhir gosokan menjadi kutub selatan

Besi yang semula tidak bersifat magnet, dapat dijadikan magnet. Caranya besi digosok dengan salah satu ujung magnet tetap. Arah gosokan dibuat searah agar magnet elementer yang terdapat pada besi letaknya menjadi teratur dan mengarah ke satu arah.

2.       Membuat Magnet dengan Cara Induksi


Gambar 8. cara membuat magnet dengan induksi

Besi  dan  baja  dapat  dijadikan  magnet  dengan  cara  induksi magnet. Besi dan baja  diletakkan  di  dekat  magnet  tetap.  Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh atau terinduksi magnet tetap yang menyebabkan letaknya   teratur  dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet sehingga dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya.
Ujung besi  yang  berdekatan  dengan  kutub  magnet  batang, akan terbentuk kutub yang selalu berlawanan dengan kutub magnet penginduksi. Apabila kutub utara magnet batang berdekatan dengan ujung A besi, maka ujung A besi menjadi kutub selatan dan ujung B besi  menjadi kutub utara atau sebaliknya.

3.       Membuat Magnet dengan Cara Arus Listrik


Gambar 9 Membuat magnet dengan arus listrik

Selain  dengan  cara  induksi,  besi  dan  baja  dapat  dijadikan magnet dengan arus listrik. Besi dan baja dililiti kawat yang dihu- bungkan dengan baterai. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja akan  terpengaruh aliran arus searah (DC) yang dihasilkan baterai. Hal ini menyebabkan magnet elementer letaknya teratur dan mengarah  ke  satu  arah.  Besi  atau  baja  akan menjadi magnet  dan dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya. Magnet yang demikian disebut magnet listrik atau elektromagnet.
Besi yang berujung A dan B dililiti kawat berarus listrik. Kutub magnet yang terbentuk bergantung pada arah arus ujung kumparan. Jika  arah  arus berlawanan  jarum  jam  maka  ujung  besi  tersebut menjadi kutub utara. Sebaliknya, jika arah arus searah putaran jarum jam  maka  ujung  besi  tersebut terbentuk  kutub  selatan.  Dengan demikian, ujung A kutub utara dan B kutub selatan atau sebaliknya.

Alat Untuk Menghitung Kecepatan Magnet

Belum diketahui pasti alat pengukur magnet. Yang sudah diketahui adalah alat untuk mengukur rapat fluk magnet (B). Gaussmeter adalah suatu alat untuk mengukur rapat fluk magnet (B).
Alam tugas akhir ini telah dicoba untuk membuat Gaussmeter kumparan putar, dengan pertimbangan-pertimbangan teoritis(8) bahwa Gaussmeter kumparan putar dapat mempunyai ketelitian yang tinggi, yaitu sampai kesalahan 1 `%
*      Dapat mengukur rapat fluk magnet yang rendah ( 0,1 gauss ) sampai hampir tak terbatas.
*      Mempunyai sensitivitas yang tinggi
*      Dapat mengukur rapat fluk magnet yang terdistorsi, dan Mempunyai linieritas, baik untuk medan magnet yang lemah maupun medan magnet yang kuat.
Dasar kerja dari Gaussmeter ini dapat diterangkan sebagai berikut : Suatu kumparan kawat konduktor diputar pada sebuah sumbu dengan kecepatan sudut tertentu dalar medan magnet yang akan di ukur rapat fluk nya. Arah sumbu putar ini dibuat sedemikian sehingga garis-garis gaya magnet yang dicakup kumparan dapat mengalami perubahan setiap saat. Menurut Faraday, akibat dari putaran tersebut kedalam kumparan akan di induksikan suatu emf ( emf induksi ), yang besarnya sebanding dengan laju perubahan jumlah garis gaga magnet yang dicakup kumparan.
Bila kumparan diputar dalam medan magnet yang homogen (serba sama, maka besar emf yang di induksikan akan sebanding dengan besar rata. fluk magnet ( B ), kecepatan sudut dari kumparan ( (m) ), dan jumlah lilitan kawat ( N ). Karena ketiga besaran tersebut, yaitu : B,w dan n dapat dikukur secara langsung, maka besar B dapat ditentukan.

Medan magnet ditimbulkan oleh :

Medan magnet ditimbulkan oleh benda-benda magnet atau konduktor yang dialiri arus listrik. Ada beberapa besaran dari medan magnet, salah satunya adalah induksi medan magnet atau rapat fluks magnet. Satuannya t (tesla) atau g (gauss) atau wb/m2 (weber/meter persegi).

Cara Menghilangkan Sifat Kemagnetan

Sebuah magnet  akan hilang sifat  kemagnetannya jika:
1.       Magnet dipanasakan hingga berpijar atau dibakar
Pemanasan  pada magnet menyebabkan sifat kemagnetannya berkurang atau bahkan hilang. Hal ini terjadi karena tambahan energi akibat pemanasan menyebabkan partikel-partikel bahan bergerak lebih cepat dan lebih acak, maka sebagian magnet elementernya tidak lagi menunjuk arah yang sama seperti semula. Bahkan setiap benda di atas suhu tertentu sama sekali tidak dapat dibuat menjadi magnet.
2.       Magnet dipukul atau ditempa hingga bentuknya berubah atau rusak
Magnet yang  mengalami pemukulan akan  menyebabkan perubahan susunan  magnet elementernya. Akibat pemanasan dan pemukulan magnet elementer menjadi tidak teratur dan tidak searah. Magnet-magnet elementer yang tadinya segaris (searah) menjadi berarah sembarangan, sehingga benda kehilangan sifat magnetiknya.
3.       Magnet diletakkan pada solenoida(kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan lilitan yang sangat rapat) dan dialiri arus listrik bolak-balik (AC).
Penggunaan arus AC menyebabkan arah arus  listrik yang  selalu  berubah-ubah. Perubahan arah arus listrik memengaruhi letak dan arah magnet elementer. Apabila letak dan arah magnet elementer berubah, sifat kemagnetannya hilang.
Besi mudah kehilangan sifat kemagnetnnya, sedangkan baja sukar kehilangan kemagnetannya. Hal itu disebabkan magnet-magnet elementer dalam besi lebih mudah berputar dibandingkan dengan magnet elementer dalam baja. Baja lebih sukar dijadikan magnet. Kemagnetannya bersifat tetap. Kemagnetan besi bersifat sementara karena susunan magnet-magnetelementernya mudah menjadi ajak.
Contoh kasus hilangnya sifat kemagnetan yaitu pita kaset dibuat dari bahan magnet keras sehingga merupakan magnet permanen. Walaupun demikian selalu dianjurkan bagi pengendara mobil untuk mengeluarkan kaset dari tape mobil dan menyimpannya di tempat yang terlindung dari sengatan matahari. Intruksi ini adalah untuk menghhindari pita kaset kehilangan sifat-sifat magnetiknya karena sengatan matahari. Jika pita kaset kehilangan sifat magnetiknya, kaset tersebut akan rusak dan tidak dapat lagi menghasilkan musik yang merdu di telinga
Setelah  kita  dapat  membuat  magnet  tentu  saja  ingin  menyimpannya. Agar sifat kemagnetan sebuah magnet dapat tahan lama, maka dalam menyimpan magnet diperlukan angker (sepotong besi) yang dipasang pada kutub magnet. Pemasangan angker bertu- juan untuk mengarahkan magnet elementer hingga membentuk rantai tertutup. Untuk menyimpan dua buah magnet batang  diperlukan dua  angker yang dihubungkan dengan dua kutub magnet yang berlawanan.  Jika berupa magnet U untuk menyimpan diperlukan satu angker yang dihubungkan pada kedua kutubnya. Kita  sudah  mengetahui benda  magnetik  dapat  dijadikan magnet. Sebaliknya magnet juga dapat dihilangkan kemagnetannya. (Wariyono, 2009)
Sebuah magnet cenderung berkurang sifat magnetiknya karena kutub-kutub bebas di dekat ujung-ujung magnet tolak-menolak dan mengacaukan garis gaya dari magnet-magnet elementer. Untuk menyimpan magnet batang agar tidak kehilangan sifat kemagnetiknya, dapat dilakukan cara berikut:
1.      Menyimpan magnet batang secara berpasangan dengan kutub-kutub tidak sejenis saling berseberangan. Tutup kedua ujung pasangan magnet dengan sepasang besi lunak, yang bertindak sebagai penyimpan. Magnet-magnet elementer dari magnet diarahkan hingga membentuk rangkaian tertutup.
2.      Menjauhkan dari medan listrik.
3.      Jangan memanaskan. (Kanginan, 2002)

Penggunaan Medan Magnet

Pemakaian dan penggunaan medan magnet sebagai tenaga dorong alat-alat transportasi telah banyak dirintis oleh negara - negara maju. Khususnya suatu alat transportasi kapal laut yang tidak lagi menggunakan baling – baling sebagai tenaga pendorongnya, melainkan dengan menggunakan tenaga dorong medan magnet. Dalam penulisan tugas akhir ini akan dibuktikan kemampuan medan magnet sebagai tenaga penggerak kapal melalui suatu percobaan.
Percobaan dilakukan dengan membuat suatu model kapal magnetik yang berukuran 20 cm x 20 cm x 40 cm dari bahan mika plastik dan bahan almunium sebagai kerangka. Tegangan DC diberikan kepada kedua buah lempeng electrode sehingga arus listrik muncul diantara kedua elektrode melalui medium air. Tegak lurus dengan arus yang timbul diantara kedua elektrode tersebut dibangkitkan suatu medan magnet yang kuat yang diperoleh dari sebuah elektromagnet
menyerupai bentuk huruf " C " berbahan silicon steel 27ZH95. Hubungan dari adanya arus listrik dan medan magnet menimbulkan gaya magnetik yang berfungsi sebagai tenaga dorong dari model kapal magnetik tersebut. Setelah 15,64 detik menempuh jarak 80 cm, model kapal magnetik dapat mencapai kecepatan maksimum 7,58 cm / dtk dengan massa beban seberat 7 kg
Kecepatan tersebut diperoleh dengan mengalirkan arus elektrode sebesar 5 A dan arus kumparan sebesar 4 A pada air dengan konduktifitas 0,04 (Q.cm)' 1 dan kadar garam 3,5 %. Kecepatan dari model kapal magnetik dapat dinaikkan dengan memperbesar arus elektrode dan / arus kumparan.

Gerak Muatan Pada Medan Magnet

Sebuah partikel  bermuatan listrik yang bergerak dalam daerah medan magnet homogen akan mendapatkan gaya. Gaya ini juga dinamakan gaya Lorentz. Gerak partikel akan menyimpang searah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi. Pada gambar tampak sebuah partikel bermuatan yang bergerak dalam medan magnet. Ditunjukkan bagaimana kalau partikel tersebut bermuatan positif ( gambar a ) dan bagaimana kalau partikel tersebut bermuatan negatif.
Arah gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dapat juga ditentukan dengan kaidah tangan kiri
·                     Ibu jari         = sebagai arah gaya Lorentz
·                     Jari telunjuk = sebagai arah medan magnet
·                     Jari tengah   = sebagai arah arus listrik
(untuk  muatan positif arah gerak searah dengan arah arus, sedang untuk muatan negatif arah gerak berlawanan dengan arah arus )
Coba kalian terapkan pada gambar diatas, sesuaikah dengan aturan tersebut ?
Jika besar muatan q bergerak dengan kecepatan v,  dan  I = q / t      maka persamaan gaya Lorentz untuk kawat dapat dituliskan :
 FL = I . ℓ . B sin θ  = q/t . ℓ . B sin θ
     = q . ℓ/t . B sin θ  = q . v . B sin θ  
        Karena ℓ/t = v .
Sehingga besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah muatan yang bergerak dalam daerah medan magnet dapat dicari dengan menggunakan rumus :   
FL =   q . v . B sin θ
·                     FL = gaya Lorentz dalam newton ( N )
·                     q  = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )
·                     v  = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )
·                     B  = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
·                     θ  = sudut antara arah v dan B
·                     FL    selalu mempunyai arah tegak lurus dengan v dan B
Catatan penting :
Sebenarnya gaya yang mempengaruhi pada muatan yang bergerak dalam medan magnet disamping dipengaruhi gaya magnet juga dipengaruhi oleh gaya listrk sebesar F = q . E.  Tetapi karena nlai gaya ini sangat kecil dibandingkan dengan gaya magnetnya maka didalam  perhitungan terkadang diabaikan
Bila sebuah partikel bermuatan listrik bergerak tegak lurus dengan medan magnet  homogen yang mempengaruhi selama geraknya, maka muatan akan bergerak dengan lintasan  berupa lingkaran. Sebuah muatan positif bergerak dalam medan magnet B (dengan arah menembus bidang) secara terus menerus (gambar P) akan membentuk lintasan lingkaran dengan gaya Lorentz yang timbul menuju ke pusat lingkaran. Demikian juga untuk muatan negative (gambar Q )  
Persamaan-persamaan yang memenuhi pada muatan yang bergerak dalam medan magnet homogen sedemikian sehinga membentuk lintasan lingkaran adalah :
Gaya yang dialami akibat medan magnet :   FL = q . v . B

Penggunaan Magnet dalam Kehidupan Sehari-Hari

Penggunaan gaya magnet dalam kehidupan sehari-hari :
1. Kompas
Pada kompas terpasang magnet jarum yang selalu menunjuk arah utara dan selatan.
2. Alat Pengangkut Besi Tua
Alat pengangkut besi tua menggunakaneketromagnet yang dialiri arus lisrik kuat sehingga besi tua akan menampel pada magnet.
3. Ujung Gunting dan Obeng
Ujung gunting dibuat dari magnet supaya dapat digunakan untuk mengambil jarum dan pisau silet. Ujung obeng dibuat dari magnet agar dapat lebih mudah mengambil sekrup dan dan memasangnya pada lubang.
4. Pintu Kulkas
Pada bagian dalam pintu kulkas terdapat sekat karet yang melapisi magnet di dalamnya. Tujuannya agar pintu kulkas selalu tertutup rapat sehingga makanan di dalamnya tetap segar.
5. Buah Catur
Bagian bawah papan catur memiliki magnet agar buah catur tetap menempel kuat pada tempatnya.
6. Kereta Api Maglev (Magnetic Levitation)
Kereta api jenis ini tidak memiliki roda dan dapat meluncur di atas udara. Rel kereta api ini terbuat dari magnet untuk menyangga kereta api dan membuat kereta api melayang dan bergerak.
7. Dinamo Sepeda
Di dalam dinamo sepeda terdapat magnet yang berputar membangkitkan listrik sehingga lampu dapat menyala.
8. Bel listrik
Bel listrik menggunakan inti besi yang dialiri arus listrik. Magnet yang muncul manarik jangkar besi sehingga pemukul mengenai bel dan bel berbunyi.

Bentuk-Bentuk Magnet

Magnet Alam



 Gambar Bukit Magnet

Magnet alam adalah magnet yang tidak dibuat orang. Magnet itu sudah bersifat magnet sejak semula. Batuan alami yang dapat menarik benda dari besi disebut magnet alam. Magnet alam dikenal orang sejak zaman Yunani Kuno. Pada waktu itu, bahan magnet banyak ditemukan di daerah Magnesia (Gunung Ida). Magnet di Gunung Ida ditemukan oleh seorang penggembala yang heran terhadap tongkat besi yang dibawanya. Tongkat tersebut tertarik oleh tanah dan sulit (berat) sekali diangkat. Dari kejadian tersebut, penggembala menjadi penasaran kemudian menggali tanah yang menyebabkan tongkatnya tertarik ke tanah.
Ternyata, di dalam tanah dia hanya mendapatkan lapisan batu besar berwarna hitam. Dari sana ia tahu bahwa yang menarik tongkatnya adalah batu hitam tersebut, yang sekarang dikenal sebagai magnet alam.

Magnet Buatan

Magnet buatan adalah magnet yang dibuat manusia. Magnet buatan terbuat dari besi atau baja. Bentuk-bentuk magnet buatan misalnya berbentuk batang, silinder, jarum, dan ladam (tapal kuda).
Magnet jarum 

Magnet jarum berbentuk seperti jarum jam, magnet ini biasanya digunakan untuk kompas.

Magnet Ladam
Kutub utara dan selatan magnet ladam menunjuk ke satu arah
Magnet batang

Magnet batang memiliki dua kutub di ujung-ujungnya. Ketika digantung dengan seutas benang, magnet batang akan mengarah ke kutub utaranya ke kutub selatan magnet bumi.

Magnet silinder

Letak kutub-kutub pada magnet silinder sama dengan magnet batang, hanya      saja magnet  ini berbentuk silinder (tabung).