BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Musik merupakan suara yang disusun
sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan terutama suara
yang dihasilkan dari alat-alat yang menghasilkan bunyi-bunyian.
Musik juga merupakan bahasa yang universal
yang mampu berbicara dlam berbagai bahasa, mampu mnyuarakan isi hati para
penciptanya dan mencerminkan kebudayaan dari berbagai macam belahan dunia.
Misalnya tanpa kita sadari ketika kita mendengarkan musik yang berbahasa asing
yang tidak dapat kita mengerti, meski tanpa kita melihat artinya kebanyakan
dari kita tahu bahwa musik atau lagu tersebut mengandung makna jatuh cinta,
patah hati, duka dan sebagainya, termasuk juga musik instrumental, walaupun
tanpa kata, ada aura tersendiri di dalamnya.
Musik juga dapat dikelompokkan sesuai
dengan kemiripannya satu sama lain yang biasa disebut dengan genre musik.
Secara umum musik juga dapat dikelompokkan menurut kegunaannya, yang dapat
dikelompokkan menjadi tiga ranah besar, yaitu, musik seni, musik populer dan
musik tradisional.
Belakangan ini musik sudah menjadi
kebutuhan dari masyarakat luas. Musik juga dapat mempengaruhi seseorang,
terbukti pada trend fashion, banyak penikmat musik yang meniru gaya berpakaian
dari musisi yang mereka favoritkan. Sampai saat ini terdapat banyak musik yang
ada di masyarakat dan biasa disebut dengan musik populer. Terdapat beberaapa
genre musik dalam musik populer yang dapat ditemui di berbagai belahan dunia
oleh karena sifat musiknya yang hampir bisa diterima semua orang diantaranya,
pop, rock, jazz dan lain sebagainya.
B.
Maksud
dan Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan diatas,
penulis bertujuan melakukan suatu penelitian, pengkajian dan pembahasan tentang
:
- Pengertian dari musik populer.
- Genre musik yang terdapat pada musik populer.
- Sejarah dari setiap genre musik yang terdapat pada musik populer di dunia.
- Sejarah dari setiap genre musik yang terdapat pada musik populer di Indonesia.
- Perkembangan dan salah satu tokoh dari setiap genre musik yang terdapat pada musik populer di dunia.
- Perkembangan dan salah satu tokoh dari setiap genre musik yang terdapat pada musik populer di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Musik Populer
Musik Populer merupakan jenis-jenis
musik yang saat ini digemari oleh masyarakat awam. Musik jenis ini juga
merupakan musik yang sesuai dengan keadaan zaman pada saat ini, sehingga sesuai
dengan di telinga kebanyakan orang.
Musik populer merujuk kepada salah satu
dari sejumlah genre musik yang memiliki daya tarik yang luas dan biasanya
didistribusikan ke khalayak yang besar melalui industri musik. Ini berlawanan
dengan baik seni musik dan musik tradisional, yang biasanya disebarluaskan
secara akademis atau secara oral lebih kecil, penonton lokal. Meskipun musik
populer kadang-kadang dikenal sebagai musik pop, dua istilah yang tidak dapat
dipertukarkan. Musik populer adalah istilah umum untuk musik dari segala usia
yang menarik bagi selera populer, sedangkan musik pop biasanya mengacu pada
genre musik yang lebih spesifik.
Beberapa genre musik yang termasuk
musik populer diantaranya adalah pop, rock, jazz dan sebagainya.
B. Sejarah dari
setiap genre musik yang terdapat pada musik populer di dunia.
Sejarah dari setiap genre musik yang
terdapat pada musik populer di dunia dijabarkan sebagai berikut :
1.
Musik Pop
Istilah pop
pertamakali dicetuskan oleh pengamat senirupa kebangsaan Inggris Lawrence
Alloway. Bagi Alloway pop-art pada prinsifnya merupakan suatu istilah baru,
suatu kesadaran baru dari sekelompok seniman dan cendikiawan. Perkataan pop
berasal dari gerakan seni rupa yang muncul kemudian sekitar tahun 1960-an di
Amerika dan Inggris. Dalam gerakan itu pop kira-kira dimaksudkan sebagai resep
untuk mengendorkan pandangan-pandangan lama yang dianggap cocok dengan
perkembangan zaman. Tokoh-tokoh pelukis yang mempelopori gerakan pop itu antara
lain Tom Wesselmann dan Roy Lichtenstein di Amerika, dan R.B. Kitaj di Inggris.
Pop dan populer tidak sepenuhnya sama, gerakan yang berasal dari seni rupa itu
lambat laun dihubungkan dengan perkataan populer yang sudah lama dipakai dalam
mengartikan lagu-lagu hiburan. Akhirnya orang mulai mengartikan sama antara pop
dengan populer, memberi indikasi ringan, yang dianggap kurang serius, oleh
sebab itu kebudayaan populer senantiasa merujuk kepada hasil dari tingkah laku
budaya yang dianggap tidak termasuk kebudayaan yang mapan dan bersifat
sementara.
2.
Musik rock
Sejarah musik rock memiliki asal yang
beragam. Di awal tahun 1950an orang beredebat mengenai akar dari musik rock and
roll ini. Musik rock pada dasarnya di eksplor dan dikembangkan oleh banyak
orang namun demikian akar musik rock yang paling kuat adalah pada musik blues
dan Rhythm. Blues dan Rhythm lalu memproduksi sebuah lagu yang oleh beberapa
orang diklaim sebagai lagu rock and roll pertama berjudul “Rocket 88” oleh
Jeckie Brestone.
Dengan berjalannya waktu, Black Music
yang dianggap sebagai musik “RAS” ini mulai disukai. Pendengar kulit putih juga
mendengarkan lagu-lagu R&B dan membeli rekaman “RAS” ini. Masuknya Black
Musik ke telinga audience mainstream mempopulerkan motown, label rekaman khusus
untuk Black Music yang menjadi bagian terbesar musik pop tahun 1960an.
Di akhir 1950an dan awal tahun 1960an kebanyakan
pendengar muda mendengarkan campuran dari musik rock and roll, pop dan
R&B. Rock bagaimana pun masih dilihat sebagai jenis musik sendiri sampai
akhir tahun 1960an dengan adanya Motown, The Beatles, Rolling Stones dan aliran
rock keras seperti Led Zepelin dan Jimi Hendrik.
3.
Musik Jazz
Musik jazz lahir di Amerika Serikat
tahun 1986. Hal itu adalah yang diulis oleh para peneliti sejarah jazz dan yang
telah disepakati oleh berbagai pihak. Walaupun musik jazz lahir di Amerika
Serikat, namun kini jazz bukan hanya milik bangsa Amerika, melainkan sudah
menjadi sebuah warna musik yang dimiliki oleh seluruh masyarakat dunia.
Awalnya, musik jazz lahir dengan dasar
Blues, kemudian pada sekitar tahun 1887 mulai dikenal bentuk Reg Time, yang
pada waktu itu berupa permainan piano di bar-bar. Blues dan Reg Time berkembang
menjadi boogie-wooogie. Bentuk-bentuk tersebut selain merambah pada jalurnya
sendiri, juga berkembang menelusuri perjalanan musik jazz. Para peneliti musik
mengemukakan, bahwa bentuk musik jazz yang dapat dianggap sebagai bentuk awal
yang berkembang dari zaman ke zaman sampai bentuk jazz yang ada saat ini,
adalah bentuk musik jazz yang terdapat sekitar tahun1915-1957. Pada masa itu,
para negro di kota New Orleans, AS, memainkan musik jazz yang memiliki corak
yang khas, sehingga dikenal sebagai jazz New Orleans. Para musisi Jazz New
Orleans, menyajikan penampilan mereka di Bar, Rumah Judi, bahkan tempat-tempat
pelacuran yang di masa itu sangat tumbuh subur di New Orleans.
C. Sejarah dari
setiap genre musik yang terdapat pada musik populer di Indonesia.
Sejarah dari setiap genre musik yang
terdapat pada musik populer di Indonesia dijabarkan sebagai berikut :
1.
Musik Pop
Sejarah musik pop di indonesia diawali
oleh hadirnya sebuah band yang bernama Koes Plus. Kelompok ini dibentuk pada tahun
1969, sebagai kelanjutan dari kelompok “Koes Bersaudara”. Koes Bersaudara
menjadi pelopor musik pop dan rock ‘n roll, bahkan pernah dipenjara
karena musiknya yang dianggap mewakili aliran politik kapitalis. Di saat itu
sedang garang-garangnya gerakan anti kapitalis di Indonesia.
Sebenarnya lagu-lagu Koes Bersaudara lebih bagus dari segi
harmonisasi ( seperti lagu “Telaga Sunyi”, “Dewi Rindu” atau “Bis Sekolah”)
dibanding lagu-lagu Koes Plus. Kelompok Koes Plus dimotori oleh almarhum Tonny
Koeswoyo (anggota tertua dari keluarga Koeswoyo). Koes Plus dan Koes Bersaudara
harus dicatat sebagai pelopor musik pop di Indonesia. Sulit dibayangkan sejarah
musik pop kita tanpa kehadiran Koes Bersaudara dan Koes Plus.
2.
Musik Rock
Musik rock di Indonesia mulai menjejak pada tahun
1970-an. Dan kemunculannya pun tidak bisa dilepaskan dari para pionir mulai
dari Giant Step, God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy, Super Kid, Terncem,
AKA/SAS, Bentoel, hingga Rawe Rontek.
Tapi sebelum tahun 1970-an, sebenarnya sudah ada sebuah band
bernama The Rollies, yakni grup band beraliran jazz rock
yang dibentuk di Bandung dan menjadi kebanggaan Kota Kembang pada tahun 1967,
bahkan sempat populer hingga awal 1980-an. Para personelnya terdiri dari Bangun
Sugito (vokal), Uce F. Tekol (bas), Jimmy Manoppo (drum), Benny Likumahuwa
(trombon), Delly Joko Arifin (keyboards/vokal), Bonny Nurdaya (gitar), dan
Teungku Zulian Iskandar (saksofon).
The Rollies adalah kelompok rock tertua Indonesia dan
termasuk grup yang paling sering mengalami bongkar pasang pemain. Dalam
perjalanannya, grup yang telah merintis ke dunia rekaman pada tahun 1967 ini
sempat menjadi grup papan atas yang disegani penonton Bandung, Jakarta, Medan,
dan Malang. Banyak yang menganggap The Rollies sebagai peletak dasar band
rock Indonesia yang telah memberikan kontribusi bagi musik Indonesia
masa kini.
Selain band-band pelopor musik rock
diatas terdapat beberapa band rock dibawah ini yang juga bermunculan setelah
itu, diantaranya :
a.
Giant Step
Nama Giant Step memang tidak sefenomenal dan melegenda
seperti halnya The Rollies atau God Bless. Meski demikian, grup era 1970-an
asal Kota Bandung ini bisa dikatakan sebagai satu-satunya band rock
Indonesia pada masa itu yang paling tidak suka membawakan lagu-lagu orang lain
atau grup lain.
Dengan kata lain, Giant Step merupakan band rock
yang berani "melawan arus" pada masa itu. Ketika band-band
rock pribumi lain gemar membawakan lagu-lagu karya The Beatles, Rolling
Stones, Led Zeppelin, Deep Purple, Black Sabbath, atau Grand Funk Railroad,
Giant Step justru lebih bangga membawakan lagu-lagu karya mereka sendiri.
Mereka juga termasuk band rock yang lumayan
produktif. Setidaknya ada tujuh album yang dihasilkan dalam kurun waktu
1975-1985. Tentu bukan hanya itu, Giant Step pun termasuk dari sedikit band
rock pribumi yang berkiblat pada jenis musik progresif yang pada
masa itu lebih sering disebut sebagai art rock, seperti yang
diusung grup-grup Inggris macam King Crimson, Jethro Tull, Pink Floyd, Gentle
Giant, Yes, Genesis, dan ELP (Emerson, Lake, and Palmer). Benny Soebardja dan
Albert Warnerin adalah dua orang yang membidani kelahiran Giant Step pada awal
1970-an di Bandung, kota yang sering dijuluki sebagai gudangnya para seniman
musik yang kreatif.
b.
God Bless
Setelah The Rollies dan Giant Step, God Bless gantian
menyandang predikat sebagai grup band rock papan atas di
Indonesia pada masa itu. Bahkan bisa dibilang, God Bless adalah raja
panggungnya musik Indonesia. God Bless mendeklarasikan diri sebagai grup band
rock pada 5 Mei 1973, dengan formasi awal Achmad Albar (vokal), Fuad
Hassan (drum), Ludwig Lemans (gitar), Donny Fattah (bas), dan Jockie
Soeryoprayogo(keyboards).
Di antara beberapa band rock yang hadir di
masa itu, seperti Giant Step dan The Rollies, God Bless bisa dibilang hampir
tak tertandingi. Kendati kerap mengusung repertoar asing milik Deep
Purple, ELP hingga Genesis, namun aksi panggung serta skill
masing-masing personelnya boleh dibilang di atas rata-rata. Tapi karena terlalu
sering menyanyikan lagu asing, gaya musik para personel God Bless sedikit
banyak terpengaruh. Hal tersebut tergambar jelas dalam garapan musik album
perdana mereka, “Huma di Atas Bukit”, yang cukup banyak terpengaruh soundGenesis. Selain
tidak memiliki gaya bermusik yang solid, keanggotaan God Bless juga bisa
dibilang kurang solid. Sebab dalam perjalanannya grup ini terhitung sangat
sering gonta-ganti personel. Dari grup ini, nama Ian Antono mulai menarik
perhatian dan menjadi gitaris pertama yang berkibar di jalur rock Indonesia.
3.
Musik Jazz
Ketika jazz mulai dikenal di awal 1900an, jazz yang kental
dengan unsur march, ragtime, dance-hall music di seputaran New Orleans, maka di
tanah air jazz juga dikabarkan masuk di waktu yang sama. Pada tahun 1920,
tercatat ada band di bawah pimpinan seorang musikus yang nasionalis, Wage
Rudolf Supratman, Black & White. Band tersebut terbentuk dan bermain di
kota Makasar.
Pada seputaran tahun tersebut, jazz di Indonesia pada jaman
sebelum kemerdekaan memang dimainkan oleh musisi Indonesia juga Belanda.
Pergerakan lain juga terjadi dalam skala kecil di beberapa kota besar di Jawa,
semisal di Jakarta dengan terbentuknya Melody Makers yang ditokohi Jacob
Sigarlaki. Waktu itu Jacob didukung musisi lain seperti Bootje Pesolima, Hein
Turangan, Nico Sigarlaki hingga Tjok Sinsu.
4.
Musik Keroncong
Keroncong adalah sejenis musik Indonesia yang
memiliki hubungan historis dengan sejenis musik Portugis yang dikenal sebagai
fado. Sejarah keroncong di Indonesia dapat ditarik hingga akhir abad ke-16,di
saat kekuatan Portugis mulai melemah di Nusantara. Keroncong berawal dari musik
yang dimainkan para budak dan opsir Portugis dari daratan India (Goa) serta
Maluku. Bentuk awal musik ini disebut moresco, yang diiringi oleh alat musik
dawai.Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara,
seperti penggunaan seruling serta beberapa komponen gamelan. Pada sekitar abad
ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak tempat di Nusantara,
bahkan hingga ke Semenanjung Malaya.Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar
tahun 1960-an, dan kemudian meredup akibat masuknya gelombang musik populer
(musik rock yang berkembang sejak 1950, dan berjayanya musik Beatle dan
sejenisnya sejak tahun 1961 hingga sekarang). Meskipun demikian, musik
keroncong masih tetap dimainkan dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat
di Indonesia dan Malaysia hingga sekarang.
Sejarah Keroncong dapat dibagi dalam 3 (tiga)
tahap yaitu :
a.
Keroncong
Tempo Doeloe (1880-1920)
Berlangsung sejak
kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia sekitar tahun 1600-an tetapi baru
berkembang sebagai Musik Keroncong pada akhir Abad XIX (ditemukan Ukulele di
Hawai pada tahun 1879[1] hingga sekitar setelah Perang Dunia I (sekitar 1920).
Pada waktu itu disebut dengan lagu-lagu STAMBOEL: Stamboel I, Stamboel II, dan
Stamboel III dengan standar lagu panjang 16 birama. Contoh lagu Stb I POTONG
PADI, Stb I NINA BOBO, Stb I SOLERAM, dsb.; contoh lagu Stb II JALI-JALI, Stb
II SI JAMPANG, dlsb.; dan contoh lagu Stb III KEMAYORAN (hanya ini yang ada).
Masa ini Keroncong berkembang sejak dari desa Toegoe (Cilincing Jakarta
sekarang), kemudian hijrah ke Kemayoran dan Gambir, sehingga tidak heran kalau
cengkok dan irama menjadi cepat dan lincah.
b.
Keroncong
Abadi (1920 – 1959)
Berlangsung sejak setelah
Perang Dunia I (1920) hingga setelah Kemerdekaan (1959). Pada waktu hotel-hotel
di Indonesia dibangun seperti Hotel Savoy Homan dan Hotel Preanger di Bandung,
jaringan Grand Hotel di Cirebon, Yogyakarta, Sala, Madiun, Malang, dsb., di
mana pada hotel-hotel tersebut diadakan musik dansa, maka lagu Keroncong
mengikuti musik dansa asal Amerika, terutama dengan panjang 32 birama (Chorus:
Verse-Verse-Bridge-Verse atau A-A-B-A). Pada masa ini dikenal dengan 3 jenis
KERONCONG, yaitu: Langgam Keroncong, Stambul keroncong, dan Keroncong Asli.
Contoh lagu Lg BANGAWAN SALA, Lg TIRTONADI, Lg DI BAWAH SINAR BULAN PURNAMA, Lg
SALA DI WAKTU MALAM; Stb RINDU MALAM, Stb JAUH DI MATA, Stb DEWA-DEWI; Kr PURBAKALA,
Kr SAPULIDI, Kr MORESKO. Pada waktu itu juga lahir Langgam Jawa: YEN ING TAWANG
(1935).
c.
Keroncong
Modern (1959-sekarang)
Pada tahun 1959 Yayasan Tetap Segar Jakarta
pimpinan Brijen Sofyar memperkenalkan KERONCONG POP atau KERONCONG BEAT, yaitu
sejalan dengan perkembangan musik pop pada waktu itu dengan pengaruh ROCK ‘n
ROLL dan BEATLES. Lagu-lagu Indonesia, Daerah maupun Barat diiringi dengan
Keroncong Beat. Misalnya NA SO NANG DA HITO (Batak), AYAM DEN LAPEH (Padang),
PILEULEUYAN (Sunda), dsb, Pada tahun sekitar 1968 di daerah Gunung Kidul
Yogyakarta musisi Manthous memperkenalkan apa yang disebut CAMPURSARI, yaitu
keroncong dengan gamelan dan kendang. Selain itu juga dipakai instrumen
elektronik seperti bass guitar, electric bass, organ, sampai juga dengan
saxophon dan trompet. Musisi yang gencar memainkan Campursari adalah Didi
Kempot: Stasiun Balapan, Tanjung Emas, Terminal Tirtonadi, dsb.
D. Perkembangan
dan salah satu tokoh dari setiap genre musik yang terdapat pada musik populer
di dunia.
Perkembangan genre di musik yang
terdapat pada musik populer dijabarkan sebagai berikut :
1.
Musik
Pop
a.
Musik Ragtime
di Amerika Serikat sejak 1890
Musik Ragtime atau Cincang-Babi, adalah musik Amerika yang
dipengaruhi oleh etnis Afrika-Amerika dan musik klasik Eropa. Musik ini mulai
terkenal di daratan Amerika sekitar tahun 1890 hingga 1920. Musik ini mempuyai
tempo atau irama yang cepat dengan dominasi sinkopasi, namun ada juga yang
berirama agak lamban.
Biasanya musik ini dimainkan khusus dengan piano, gaya
cincang-babi, dan para pianis dan pencipta antara lain Scott Joplin
(1868-1917), James Scott (1885-1938), dan Joseph Lamb (1887-1959).
b.
Musik Blues di
Amerika Serikat sejak 1895
Musik Blues juga lahir dari etnis Afrika-Amerika di
semenanjung Delta Mississippi pada akhir abad XIX sekitar tahun 1895 dan
berlangsung hingga kini. Musik ini lahir dari kehidupan para budak yang bekerja
sebagai buruh tani ras Afrika di Amerika, di mana pada saat mereka bekerja atau
istirahat sore hari mereka mengalunkan lagu-lagu sedih (blues) yang khas melodi
ras Afrika, dan tentu saja dengan lirik-lirik budak yang tertindas pada waktu
itu. Pada awalnya lagu blues hanya dinyanyikan tanpa iringan instrument,
kemudia baru meraka mempergunakan alat petik gitar sebagai iringan.
Belakangan musik blues ini memengaruhi perkembangan musik
jazz, country, dan rock. Perhatikan bahwa irama dan melodi musik blues sangat
kental dengan ras Afrika. Kadang-kadang dalam syair timbul cerita tentang
kesedihan mereka sebagai budak dan buruh tani, dan tentu saja perkembangannya
sangat dipengaruhi lingkungan urban maupun desa Amerika, di mana ras Afrika
mendominasi gaya musik blues.
c.
Musik Pop di
Amerika Serikat mulai 1920
Setelah Perang Dunia I berakhir (1918), maka musik baru di
benua Amerika lahir yang disebut dengan Musik Populer. Musik ini terutama
sebagai musik lantai dansa yang pada waktu itu menjadi populer sekali dan
digemari oleh masyarakat seluruh dunia.
d.
Musik Amerika
Latin sejak 1857
Ciptaan-ciptaan pencipta pada waktu itu dengan pengaruh
latin adalah antara lain dari George Bizets Hababera dari opera Carmen (1875);
Scott Joplin’s Mexican Serenade, Solace (1902); Maurice Ravels Rapsodie
Espagnole (1907), dan Bolero (1928).
Musik pop latin dimulai sejak dansa latin dikenal, yaitu
sejak tahun 1920 juga. Dansa Tango menjadi salah satu balroom dance yang
terkenal pada tahun 1920 di Amerika maupun Eropa, di mana lagu Tango yang
bertangga nada minor dan melankolik, serta step dansa yang agresif. Setelah itu
tahuj 1930 dan 1940 berkembang menjadi salah satu musik yang digemari di dunia,
dengan tokoh seperti Xavier Cugat, Peres Prado, dlsb. Irama yang berkembang
pada waktu itu adalah Rhumba, Samba, Conga, Salsa, Mambo, dlsb.
e.
Musik Country
sejak 1920
Musik Country sering diidentitaskan dengan musik cowboy
(penggembala sapi). Musik ini lahir pada rekaman permainan biola country John
Carson dengan rekaman "Little Log Cabin in the Lane" oleh Okeh
Records pada tahun 1923. Kemudian lahir rekaman oleh Columbia pada tahun 1924
"Old Familiar Tunes". Seperti diketahui steel guitar masuk country
pada tahun 1922, di mana Jimmie Tarlton bertemu dengan Hawaiian guitarist Frank
Ferera pada pantai barat Amerika.
Mulai tahun 1927, selama 17 tahun Carters merekam sekitar
300 old-time ballads, lagu traditional, lagu country, dll. Selanjutnya pada
tahun 1930-an dan 1940-an lagu cowboy menjadi populer di semua film Hallywood.
Dan tahun 1939 irama Boogie-woogie menjadi terkenal.
Tokoh dari musik pop dunia salah satunya
adalah Michael Joseph Jackson yang biasa disebut Michael Jackson.
Lahir di Gary, Indiana, Amerika Serikat, 29 Agustus 1958. Ia juga meninggal di
Los Angeles, California, Amerika Serikat, 25 juni 2009 pada usia 50 tahun.
2.
Musik Rock
Musik Rock adalah salah satu genre dalam khasanah musik
populer dunia yang biasanya didominasi oleh vokal, gitar, drum, dan bas. banyak
juga dengan penambahan instrumen seperti keyboad, piano maupun synthesizer.
Musik rock biasanya mempunyai beat yang kuat dan didominasi oleh gitar, baik
elektrik maupun akustik.
Pondasi dari musik rock adalah rock and roll dan rockabilly
di era 50an. pada akhir 60an banyak terjadi percampuran genre musik lain dengan
musik rock. Musik folk bercampur menjadi Folk Rock, Musik blues bercampur
menjadi Blues Rock dan musik jazz menjadi Jazz-Fussion Rock. Dan pada tahun
70an rock berkembang menjadi beberapa subgenre seperti soft rock, hard rock,
heavy metal dan punk. Di era 80an berkembang lagi beberapa subgenre seperti
glam metal, synth rock, trash metal, hardcore punk, alternative rock. Di era
90an subgenre baru yaitu grunge style rock, britpop, indie rock, piano rock dan
nu metal.
E. Perkembangan
dan salah satu tokoh dari setiap genre musik yang terdapat pada musik populer
di Indonesia
a.
Musik Pop
Musik ini berkembang di Indonesia sekitar tahun 1960-an dan
banyak digemari masyarakat khususnya kaum muda atau remaja. Grup musik pop
sering disebut dengan sebutan band yang menggunakan peralatan elektronik atau
modern. Instrumen yang wajib ada dalam bentuk grup sederhanannya antara lai,
Drum, gitar melodi dan rhythm, piano, dan bass gitar.
Salah satu ciri musik pop adalah penggunaan ritme yang
terasa bebas. Dengan
mengutamakan permainan drum dan gitar bass. Komposisi melodinya juga mudah dicerna.
Biasanya, para musisinya juga menambahkan aksesori musik dan gaya yang beraneka
ragam untuk menambah daya tarik dan pemahaman bagi para penikmatnya.
b.
Musik Rock
Sebenarnya cukup banyak grup band rock
Indonesia yang eksis di tahun 1970-an. Tapi, lagu-lagu yang dimainkan di era
itu kebanyakan bukanlah lagu karya mereka sendiri, melainkan milik band-band
luar negeri, misalnya lagu milik Deep Purple, Jefferson Airplane, Black
Sabbath, Genesis, Led Zeppelin, Kansas, Rolling Stones hingga ELP. Tradisi yang
kontraproduktif itu kemudian melahirkan beberapa band Indonesia yang
namanya sempat mengharum di pentas nasional. Sebut saja misalnya El Pamas,
Grass Rock (Malang), Power Metal (Surabaya), Adi Metal Rock
(Solo), Val Halla (Medan) hingga Roxx (Jakarta).
c.
Musik Jazz
Perkembangan musik jazz di tanah air dimulai dengan
nama-nama musisi jazz seperti Jack Lesmana, Benny Likumahuwa, Oele Pattiselano,
dan Yance Manusama. Mereka berkibar di era tahun 1970-an. Ini bisa dikatakan
sebagai generasi pertama. Generasi berikutnya pada era 80-an memunculkan nama
musisi seperti Aminoto Kosim dan Chandra Darusman yang tergabung dalam Band
Karimata.
d.
Keroncong
Setelah mengalami evolusi yang panjang sejak kedatangan
orang Portugis di Indonesia (1522) dan pemukiman para budak di daerah Kampung
Tugu tahun 1661, dan ini merupakan masa evolusi awal musik keroncong yang
panjang (1661-1880), hampir dua abad lamanya, namun belum memperlihatkan
identitas keroncong yang sebenarnya dengan suara crong-crong-crong,
sehingga boleh dikatakan musik keroncong belum lahir tahun 1661-1880.
Dan akhirnya musik keroncong mengalami masa evolusi pendek terakhir sejak
tahun 1880 hingga kini, dengan tiga tahap perkembangan terakhir. Tonggak
awal adalah pada tahun 1879, di saat penemuan ukulele di Hawai yang segera menjadi alat musik utama dalam
keroncong (suara ukulele: crong-crong-crong).
F. Fungsi Musik
1.
Fungsi pengungkapan emosional
Disini
musik berfungsi sebagai suatu media bagi seseorang untuk mengungkapkan perasaan
atau emosinya. Dengan kata lain si pemain dapat mengungkapkan perasaan atau
emosinya nelalui musik.
2.
Fungsi penghayatan estetis
Musik
merupakan suatu karya seni. Suatu karya dapat dikatakan karya seni apabila dia
memiliki unsur keindahan atau estetika di dalamnya. Melalui musik kita dapat
merasakan nilai-nilai keindahan baik melalui melodi atupun dinamikanya.
3.
Fungsi hiburan
Musik
memiliki fungsi hiburan mengacu kepada pengertian bahwa sebuah musik pasti
mengandung unsur-unsur yang bersifat menghibur. Hal ini dapat dinilai dari
Melodi ataupun liriknya.
4.
Fungsi komunikasi.
Musik
memiliki fungsi komunikasi berarti bahwa sebuah musik yang berlaku di suatu
daerah kebudayaan mengandung isyarat-isyarat tersendiri yang hanya diketahui
oleh masyarakat pendukung kebudayaan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari teks
atau pun melodi musik tersebut.
5.
Fungsi perlambangan
Musik
memiliki fungsi dalam melambangkan suatu hal. Hal ini dapat dilihat dari
aspek-aspek musik tersebut, misalmya tempo sebuah musik. Jika tempo sebuah
musik lambat, maka kebanyakan teksnya menceritakan hal-hal yang menyedihkan.
Sehingga musik itu melambangkan akan kesedihan.
6.
Fungsi reaksi jasmani
Jika
sebuah musik dimainkan, musik itu dapat merangsang sel-sel saraf manusia
sehingga menyebabkan tubuh kita bergerak mengikuti irama musik tersebut. Jika
musiknya cepat maka gerakan kita cepat, demikian juga sebaliknya.
7.
Fungsi yang berkaitan dengan norma social
Musik
berfungsi sebagai media pengajaran akan norma-norma atau peraturan-peraturan.
Penyampaian kebanyakan melalui teks-teks nyanyian yang berisi aturan-aturan.
8.
Fungsi pengesahan lembaga sosial.
Fungsi
musik disini berarti bahwa sebuah musik memiliki peranan yang sangat penting
dalam suatu upacara . musik merupakan salah satu unsur yang penting dan menjadi
bagian dalam upacara, bukan hanya sebagai pengiring.
9.
Fungsi kesinambungan budaya.
Fungsi
ini hampir sama dengan fungsi yang berkaitan dengan norma sosial. Dakam hal ini
musik berisi tentang ajaran-ajaran untuk meneruskan sebuah sistem dalam
kebudayaan terhadap generasi selanjutnya.
10.
Fungsi pengintegrasian Masyarakat
Musik
memiliki fungsi dalam pengintegrasian masyarakat. Suatu musik jika dimainkan
secara bersama-sama maka tanpa disadari musik tersebut menimbulkan rasa
kebersamaan diantara pemain atau penikmat musik itu.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Musik merupakan bahasa yang universal
yang mampu berbicara dlam berbagai bahasa, mampu mnyuarakan isi hati para
penciptanya dan mencerminkan kebudayaan dari berbagai macam belahan dunia.
Secara umum musik juga dapat
dikelompokkan menurut kegunaannya, yang dapat dikelompokkan menjadi tiga ranah
besar, yaitu, musik seni, musik populer dan musik tradisional.
Musik Populer merupakan jenis-jenis
musik yang saat ini digemari oleh masyarakat awam. Musik jenis ini juga
merupakan musik yang sesuai dengan keadaan zaman pada saat ini, sehingga sesuai
dengan di telinga kebanyakan orang.
Beberapa genre musik yang termasuk
musik populer diantaranya adalah pop, rock, jazz dan keroncong yang awalnya
merupakan musik tradisional tetapi berdasarkan perkembangan yang dipadukan
dengan genre musik populer dapat menjadi sebuah genre musik yang modern
sehingga mulai lebih banyak dikenal dan disukai oleh masyarakat secara luas.
SARAN
Kami sebagai penyusun
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini termasuk jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para
pembaca. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat
khususnya
kepada kami dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Booze magazine. 2011. Sejarah musik keroncong.
[online].
boozemagazine.com/corner/.../400-sejarah-musik-keroncong.html.
Wikipedia. 2012. Keroncong. [online]. id.wikipedia.org/wiki/Keroncong.
Wikipedia. 2012. Musik Pop. [online]. id.wikipedia.org/wiki/Musik_pop.
Wikipedia. 2012. Jazz. [online]. id.wikipedia.org/wiki/Jazz. [19
Oktober 2012]
Galuh Mulya. 2011. Sejarah Musik Pop di Dunia. [online].
galuhdmulyanitami.wordpress.com/.../sejarah-musik-pop-di-dunia/.
Adi Cahya Nugraha. 2011. Sejarah Musik Pop. [online].
adicahyanugraha.blogspot.com/2011/03/sejarah-musik-pop.html.
Wikipedia. 2012. Musik Populer. [online]. id.wikipedia.org/wiki/Musik_populer
Wikipedia. 2012. Michael Jackson. [online]. id.wikipedia.org/wiki/Michael
Jackson.
Ridho Putra.2011. Sejarah dan Pengertian Musik rock.
[online].Ridho_Putra
2011
Wikipedia. 2012. PASBand. [online]. id.wikipedia.org/wiki/PAS_Band. [19
Oktober 2012]
Daniajutek.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar